Keuletan Psikologis LGO4D Keluarga Sunda Terbawa Relasi Sila Agama dan Budaya

published on 14 April 2024

lgo4d

Kompleksitas ihwal keluarga berpotensi melemahkan institusi bangsa selaku asas stamina negara. Kajian-kajian ketangguhan psikologis bangsa yang sesuai dengan konteks marga Asia tidak selengkapnya terepresentasikan dalam teori dari negara Barat.

Keterangan kekukuhan psikologis website lgo4d bangsa di Asia pun tinggal minim dan Indonesia dengan keragaman marga menjadi entitas menarik untuk ditelaah. Suku Sunda adalah keluarga paling besar ke-2 di Indonesia yang dominan beruang di Jawa Barat. Saat ini, Jawa Barat memiliki tingkat perpecahan tertinggi di Indonesia.

Meski menempatkan berbagai konsekuensi sosial seperti stigma bagi seluruh janda, data Badan Udel Perangkaan memberi tahu angka perceraian di Indonesia fluktuatif mengarah pada pertambahan dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 2017 tersedia 374,516 urusan Talak tahun 2018 sebayak 408,202 Soal 439,002 di tahun 2019, 291,677 bab di tahun 2020, dan 447,743 pada tahun 2021.

Alhasil penyigian yang hamba lakukan bertujuan untuk menyelami gagasan dan dinamika kekukuhan psikologis marga Sunda dengan menentukan pendekatan kualitatif dan desain multi Metode ujar Yunita Sari, S.Psi., M.Psi di Fakultas Psikologi UGM, Selasa (24/1).

Dosen Fakultas Psikologi Kampus Islam Bandung menyatakan hal itu saat menempuh ujian populer program doktor. Mengusung subjek Rencana dan Dinamika Energi Psikologis Keluarga Sunda, Yunita dalam menjaga disertasinya didampingin promotor, Prof. Dr. Tina Afiatin dan ko-promotor, Prof. Dr. Subandi, M.A., Ph.D.

Yunita membahasakan mencari ilmu yang ia lakukan terdiri dari tiga tahap Ceramah Menuntut ilmu pertama, bertujuan mencebak gagasan keuletan psikologis marga Sunda lewat pemeriksaan kualitatif pada 286 partisipan dari keluarga Sunda utuh dan cerai di wilayah Bandung Raya.

Belajar Ke-2 bermaksud untuk menggeluti dinamika kekuatan psikologis suku Sunda lewat pengalaman suku utuh dan cerai dengan ikhtiar fenomenologi. Data diperoleh dengan wawancara mendalam pada 7 (tujuh) suku Sunda utuh dan 5 (lima) kelompok Sunda cerai. Ke3 muslihat pembauran bermaksud untuk menunaikan teoretisasi temuan bersekolah pertama dan Ke-2 menentukan taktik sintesis interpretatif (grounded theory).

Desain penjelasan mengunjuk kegigihan psikologis keluarga Sunda yakni keadaan sauyunan (harmoni) lgo4d login yang diperoleh dari adanya prinsip sineger tengah Keseimbangan sela implementasi sila agama darigama dan tali paranti, retakan pengesahan mitra suku inti, keluarga besar dan lingkungan sosial yang difasilitasi dengan leuleus liat (fleksibilitas) sebagai Perkembangan paparnya di hadapan tim penguji.

Tuturnya terpendam lima konstituen yang turut berperan membangun kegigihan psikologis keluarga Sunda yang bersituasi kontinum dan memagari leuleus liat Yakni internalisasi nilai-nilai di dalam Suku kemandirian dan Ketergantungan keterbukaan dan komunikasi, kelanjutan belajar dan menukar diri serta pertemanan dan sektor Sosial Oleh Akibatnya dalam pembahasan ini menemukan rencana suku bagi orang Sunda yang memiliki alterasi dengan ide nuclear family dan extended family dari negara Barat.

Bagi masyarakat Sunda, gagasan marga terdiri dari dulur dan baraya. Dulur yakni orang terdekat dengan ego(diri) yaitu orang tua dan saudara kandung meskipun baraya adalah semua orang yang memiliki perhubungan kekerabatan.

Dulur mengacu pada saudara kandung ego (diri), orang tua ego (diri) meski ego (diri) telah menikah maka terdiri dari kakek-nenek, anak dan cucu. Hal ini berbeda dengan masyarakat pada umumnya yang berfokus pada rencana Barat dengan menggunakan terminologi nuclear family atau kelompok inti yang mengacu pada ayah, ibu dan anak serta extended family atau suku besar yang mengacu pada marga sedarah seperti kakek-nenek, sepupu, bibi-paman.

“Adanya metamorfosis situasi bersahabat yang mengarah pada ciri yang berfokus pada nuclear family (ayah, ibu dan anak) menyuramkan ide bangsa Sunda yang berfokus pada dulur sehabis ego (diri) menikah atau membentuk bangsa baru. Untuk itu, temuan genting dalam penjelasan ini memamerkan kekebalan psikologis marga Sunda terbawa dengan mitra serta moral agama dan budaya,” ungkapnya.

Yunita meneken analisis ini ialah kritik awal yang masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Dalam taktik pandangan ini, terdapat beberapa keterbatasan yang mungkin bisa menjadi peringatan bagi apresiasi berikutnya.

Beberapa keterbatasan tercantum celah lain adalah hambatan meraih partisipan dari keluarga cerai. Hal ini sebab informasi terkait marga cerai tidak selalu terdokumentasi di tingkat kelurahan/desa dan tidak semua bangsa cerai mau untuk terbawa-bawa dalam Telaah.

Read more

Make your website with
Unicorn Platform Badge icon